MAKALAH
APAKAH
PRINSIP JURNALISME PERLU DITERAPKAN PADA NET CITIZEN?
Disusun
oleh
1. Nur
aisyah agustini
2. Senja
Lestari
3. Noviandi
4. Aromi
Setiawan
5. Rendera
saputra
6. Anwar
sastro
Mata Kuliah :
Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
SEKOLAH
TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Pahlawan
12 Kab. Bangka
BAB 1
PENDAHULUAN
Internet telah membawa kita lebih mudah saling berkomunikasi
dan memberi informasi. Begitu banyak manfaat yang kita peroleh dari internet.
Setiap orang dengan mudah menyampaikan ekspresinya. Baik melalui PC, ipad,
laptop, ataupun ponsel. Adanya situs jejaring sosial seperti blog, facebook,
dan twitter atau situs jejaring sosial lainnya memudahkan kita saling
berekspresi. Namun sayangnya, ada segelintir orang yang menggunakan
kebebasan berekspresi ini hanya untuk hal-hal yang tidak baik. Misalnya
menjelek-jelekkan orang lain, dan mengabarkan berita bohong. Istilah berita hoax seringkali menjebak dan
membuat kita seringkali tertipu karenanya. Contohnya tentang kabar facebook mau
ditutup. Berita itu sempat membuat orang banyak percaya padahal hanya berita
bohong belaka.
Dunia maya memang mengasyikkan. Tapi siapa sangka dalam
dunia yang mengasyikkan itu ada srigala digital yang mengancam. Heboh konten
vurgar berseliweran, dan malware (virus) jahat masuk dalam sistem komputer yang digunakan.
Kita tak bisa langsung menyikapinya dengan hanya menyensor internet. Sebab
dibutuhkan sebuah gerakan internet sehat agar
kita nyaman berinternet.
Dalam perkembangannya pun citizen journalism juga e-commerce
bukan hanya menimbulkan dampak-dampak postif terhadap perkambangan media dan
partisipasi warga namun hal ini ternyata juga menimbulkan banyak tangan-tangan
jail yang berperilaku negative untuk memanfaatkannya kedalam kegiatan criminal
yang kemudian merugikan warga masyarakat yang menjadi korban. Oleh karena itu, prinsip-prinsip
jurnalisme harus di terapkan pada Net Citizen.
Rumusan Masalah
1.
Apa
itu Net Citizen?
2.
Apa
saja prinsip-prinsip jurnalisme itu?
3.
Mengapa
prinsip jurnalisme perlu diterapkan pada Net Citizen?
Tujuan Makalah
1.
Untuk
mengetahui arti Net Citizen
2.
Untuk
mengetahui prinsip-prinsip dari jurnalisme
3.
Untuk
mengetahui alasan kenapa prinsip jurnalisme perlu diterapkan pada Net Citizen
BAB 2
PEMBAHASAN
Salah satu perkembangan yang cukup menarik dan media online
adalah munculnya fenomena citizen journalism (Net Citizen). Citizen Jurnalism
merupakan konsep jurnalistik yang dilakukan oleh, dari dan untuk masyarakat
sendiri. Artinya, masyarakat sebagai pengguna internet mencari dan mendapatkan
informasi dari lingkungan sekitarnya, serta menguploadnya melalui situs atau
blog, sehingga dapat diakses dan dibaca oleh pengguna internet lainnya.
Di zaman sekarang , media ini terangkai dalam berbagai macam
bentuk produk jurnalistk. Macam-macam media tersebut adalah media cetak, media
elektronik dan internet. Sedangkan surat kabar, tabloid dan bulletin terangkai
dalam bentuk produk jurnalistik yang dinamakan dengan media cetak.
Informasi-informasi dari kegiatan jurnalistik tersebut
mempunyai kandungan yang dapat mengubah sikap, pendapat serta membujuk
masyarakat untuk dapat menanggapi informasi tersebut. Dan kategori pemberitaan
yng disajikan dari beberapa produk jurnalistik yang tersaji saat ini selain
menggambarkan berita, bisa juga menampilkan komentar atau ulasan.
Akan tetapi, di dalam media internet
melalui sebuah rubric yang dikenal dengan Net citizen, dimana masyarakat yang
bukan jurnalis atau wartawan pun bisa memberikan berita mereka sendiri. Jadi, citizen journalism itu merupakan bentuk partisipasi
masyarakat akan penyampaian informasi dalam format berita.
Citizen
journalism ini tidak menggunakan media massa resmi untuk mempublikasikan
pemberitaan atau informasi yang didapatkan tersebut , melainkan melalui situs
blog warga yang bersangkutan atau situs-situs khusus citizen journalism.
Didalam Citizen journalism ini , semua orang bebas untuk menyatakan pendapatnya
, bebas untuk menulis pemberitaan sesuai dengan keinginanya dan bebas pula
untuk mempublikasikan berita tersebut kepada khalayak ramai . dan disinilah
rupanya letak kelemahan atau kekurangan dari pada keberadaan Citizen journalism
ini , dikarenakan setiap orang berhak untuk menulis berita , maka terkadang
berita yang dituliskan tersebut tidak jelas pertanggung jawabannya , Berbeda
dengan jurnalisme profesional yang terikat dengan kode etik yang sesuai dengan
lembaga masing-masing, dan dalam citizen journalism tidak ada aturan yang
mendasari penulisan berita ataupun penyampaian informasi.
Hal
inilah yang bersinggungan dengan sesuatu yang disebut prinsip jurnalis. Dalam
prinsip jurnalis, pemberitaan sesuatu harus dapat dipertanggung jawabkan.
Adapun dalam citizen journalism pertanggung jawaban ini tidak jelas
keberadaannya. Dan kalaupun seandainya citizen journalism ini dibentuk
undang-undang pertanggung jawaban nya seperti jurnalism profesional ,
ditakutkan nantinya akan menggangu atau merusak kebebasan masyarakat luas untuk
menulis berita dan ditakuti akan mencoreng kebebasan berpendapat yang erat
kaitannya dengan semangat demokrasi yang sebelumnya sudah diperjuangkan dan
diberlakukan. Dan prinsip-prinsip jurnalisme itu sendiri terdiri dari:
1. Brevity, artinya ringkas. Ini merujuk
kepada konsep jangan bertele-tele. Maksudnya tulisan itu mudah di
cerna oleh
pembaca.
2. Mampu dan mau merubah. Jurnalis tidak
hanya terbatas pada satu jenis cara penyampaian saja. Dan
sesekali harus
kreatif.
3. Interaktif. Bukan hanya sekedar
membuat sesuatu yang canggih
4. Tetap menjaga berita itu proposional
5. Harus beretika baik
Jika melihat dan memahami prinsip-prinsip jurnalisme diatas
maka, kebebasan berekspresi seharusnya membuat kita lebih menyadari bahwa kita tidak
bisa dengan mudahynya berkreasi di dunia internet. Terkadang kita sering
mendapatkan postingan di blog yang menjelek-jelekkan orang lain, buka hanya di
blog sajaa tapi ini juga ada terjadi di jejaring social seperti dalam kasus PRITA MULYASARI yang
memberikan pembelajaran penting kepada kita bahwa hal-hal yang baik dituliskan
dalam ranah maya seperti email misalnya belum tentu diterima dengan baik oleh
mereka yang kita kritik. Prita pun dituduh mencemarkan nama baik dokter dan
rumah sakit yang dikritiknya, karena memberikan pelayanan yang kurang
memuaskan. Maksud baik belum tentu ditanggapi secara baik, bila proses
komunikasi tak terjalin dengan baik.
Kita pun merasakan bahwa hal itu
sebenarnya kurang baik. Kita bisa menjadi saling bermusuhan karenanya. Padahal
dengan adanya kebebasan berekspresi ini, kita bisa saling bertukar pikiran dan menemukan
solusi dari permasalahan yang ada. Kita bisa bersatu dan saling berangkulan
mengikat tali persahabatan. Misalnya saja tentang Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kita memang perlu mengkritik pemerintah dalam pengelolaannya, tetapi fakta dan
data harus kita cari lebih dahulu. Sehingga ketika kita mengkritik pemerintah
ada data dan fakta yang kita dapatkan. Tidak hanya asal tulis dan emosi sesaat
yang pada akhirnya hanya merugikan kita sebagai penulisnya. Begitu juga bila kita menemukan kejelekan orang lain seperti
kasus korupsi misalnya. Kita tak bisa begitu saja menuduhnya koruptor dalam
tulisan-tulisan kita, sebab harus check and recheck terlebih dahulu datanya. Bila tidak
kita akan dituduh pasal pencemaran nama baik. Pada akhirnya kita sendiri yang
akan dirugikan.
Kita pun bisa saling berekpresi dan menuliskan pokok-pokok
pikiran genius kita melalui tulisan-tulisan di blog. Kebebasan berekspresi
seperti di blog keroyokan kompasiana.com misalnya, harus kita pertanggungjawabkan pula secara
moral, dan material. Saya masih menemukan tulisan yang asal tulis, dan belum
didukung data secara benar. Kalau sudah begitu saya hanya menyarankan untuk
lebih berhati-hati dalam menulis. Etika ngeblog harus terjaga, dan usahakan untuk mencari data dari berbagai
sumber, baru kita menuliskannya secara menyeluruh. Kita pun tak dituduh sebagai
plagiat bila telah mencantumkan sumbernya.
Internet yang kebablasan akan membuat anda menjadi orang yang
kurang bertanggungjawab. Asal menuduh dan asal menuliskan cerita yang kurang
pada tempatnya akan membuat pembaca tentu gerah, dan berakibat mereka malas
membaca tulisan anda kembali. Sebabimage mereka
terhadap anda sudah buruk. Mereka akan menganggap anda adalah orang yang suka
fitnah dan cuma bisa mengada-ngada.
Seharusnya yang kita
lakukan adalah menuliskan ataupun mengupload gambar/video yang baik dalam
berbagai media sosial seperti blog, facebook, dan twitter. Saya berusaha
menyadarkan mereka bahwa menjelekkan orang lain adalah hal yang kurang banyak
manfaatnya, kecuali ada data, dan fakta yang mendukung kita. Dengan begitu,
kritik atau hujatan yang kita lontarkan akan membuat pembaca bersetuju dengan
apa yang dituliskan. Mereka pun tentu akan berterima kasih bila kita mampu
menuliskannya dengan bahasa yang santun. Tak perlulah ada perkataan atau
tulisan nama-nama hewan di kebun
binatang keluar dari tulisan anda.
Memang harus diakui kondisi (via Internet) di Indonesia dewasa ini
belum berjalan sesuai dengan arah yang tepat. Masih kita temukan penyimpangan
di sana sini. Tetapi saya yakin, bila kita mampu mengkampanyekannya dengan
baik, dan dimulai dari diri kita untuk menulis sesuatu yang baik, maka akan
banyak orang yang juga mengikuti jejak kita. Heboh konten vulgar yang bersileweran di dunia maya
seringkali disikapi dengan rencana penyensoran oleh pemerintah. Meski begitu,
tidak semua masyarakat internet (netter) setuju dengan rencana seperti
itu. Seharusnya kita menyadari bahwa maraknya kasus pornografi saat ini, baik
video mesum mirip artis, dan lain sebagainya membuat kita bersatu untuk
mengusir orang-orang jahat yang ada di dunia maya. Tanpa persatuan, kita tak
mungkin melawan niat jahat orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu.
Sebaiknya para pengguna Internet di Indonesia dapat mengatur
dirinya sendiri dalam berekspresi. Dengan begitu akan timbul penyadaran dalam
diri bahwa dirinya harus bermanfaat untuk orang banyak melalui
tulisan-tulisannya. Kita pun akan bersatu dalam mengkampanyekan internet secara sehat yang digalang oleh pak Onno, mas Donny BU, dkk. Tak ada
orang yang dirugikan dari apa yang kita postingkan di internet. Baik berupa
teks, gambar, foto dan video.
Berpikir sebelum memposting harus menjadi proteksi diri agar ketika diposting, content yang
dipublikasikan tidak merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Dengan begitu
setiap diri akan lebih berhati-hati lagi dalam mempostingkan apa yang dia
pikirkan, dan proses membaca ulang atauediting menjadi sesuatu yang wajib dilakukan karena
dengan begitu hati dan pikirannya menyatu menjadi satu dengan tindakan yang
jitu.
KESIMPULAN
Jika melihat dan memahami prinsip-prinsip jurnalisme diatas maka, kebebasan berekspresi seharusnya membuat kita lebih menyadari bahwa kita tidak bisa dengan mudahynya berkreasi di dunia internet. Terkadang kita sering mendapatkan postingan di blog yang menjelek-jelekkan orang lain, buka hanya di blog sajaa tapi ini juga ada terjadi di jejaring social
Seharusnya yang kita lakukan adalah menuliskan ataupun mengupload gambar/video yang baik dalam berbagai media sosial seperti blog, facebook, dan twitter. Saya berusaha menyadarkan mereka bahwa menjelekkan orang lain adalah hal yang kurang banyak manfaatnya, kecuali ada data, dan fakta yang mendukung kita. Dengan begitu, kritik atau hujatan yang kita lontarkan akan membuat pembaca bersetuju dengan apa yang dituliskan. Mereka pun tentu akan berterima kasih bila kita mampu menuliskannya dengan bahasa yang santun. Tak perlulah ada perkataan atau tulisan nama-nama hewan di kebun binatang keluar dari tulisan anda.
DAFTAR PUSTAKA
Mediakompasiana. com: Kebebasan berekspresi
irwan, saptoto. 1998. prinsip jurnalisme:jogjakarta
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking